Di balik sensasi pertama yang Anda rasakan, pengalaman menggunakan VR bisa jadi pengalaman unik. Virtual Reality atau VR adalah sebuah teknologi yang mulai digunakan secara komersil untuk menambah keseruan saat bermain game. Namun, VR tak hanya mampu membuat Anda larut dalam visual VR 3D yang superkaya, tapi juga merasakan apa yang sedang Anda rasakan. Kok bisa?
Pernahkah Anda mencoba headset VR? Apa yang Anda rasakan ketika menggunakannya pertama kali? Pusing, linglung atau terpukau dengan dunia VR 3D yang menjadi satu dengan dunia nyata? Perasaan-perasaan itu mungkin terjadi ketika Anda baru pertama kali menggunakan virtual reality.
Di balik sensasi pertama yang Anda rasakan, pengalaman menggunakan VR bisa jadi pengalaman yang unik. VR mulai digunakan secara komersil untuk menambah keasyikan main gim. Namun, VR tak hanya mampu membuat Anda larut dalam visual VR 3D yang superkaya, tapi juga merasakan apa yang sedang Anda rasakan. VR adalah teknologi yang akan mewarnai keseharian Anda.

Sensor VR Mampu Menerjemahkan Ekspresi Wajah Versi VR 3D
Kemampuan VR mengadaptasi emosi manusia tak lepas dari peran sensor untuk membaca isyarat tubuh. Pernah dengar atau tidak, emosi seseorang sesungguhnya bisa dibaca dari lirikan mata, naik-turun alis, ukuran pupil mata, dan sebagainya. VR adalah teknologi yang mampu melampaui kata canggih. Adapun sensor infrared yang disembunyikan dalam headset VR, yang dapat memahami perasaan sedih, senang, atau marah pengguna.
Pada November 2018 lalu, Google mematenkan sistem eye-tracking baru dalam teknologi VR yang dirancang untuk bisa membaca ekspresi dan emosi seseorang. Menurut paten yang dipublikasikan pada Desember 2017, Google memang sedang merancang sistem untuk mengklasifikasi ekspresi wajah melalui kamera eye-tracking.
Dengan kata lain, mata pengguna akan diidentifikasi oleh algoritma AI (Artificial Intelligence) dan menginterpretasi bentuk serta pergerakan mata seseorang. Lalu, mengartikannya sebagai ekspresi yang diwakilkan avatar. Avatar ini akan berperan selayaknya cermin; kita dapat melihat diri sendiri dalam bentuk animasi. Jika ada yang bertanya, apa itu VR? maka jawabannya adalah kombinasi kehebatan teknologi dengan pengalaman atraktif nan seru.

Headset VR milik MindMaze Mask membuktikan bahwa ada cara yang mudah dan murah untuk membaca ekspresi wajah meskipun tertutup headset VR. MindMaze Mask (atau Mask saja) yang diluncurkan tahun 2017 merupakan cincin elektroda yang bisa diinstal di dalam busa headset VR apa pun. Saat dikenakan, Mask mendeteksi sensor kulit yang Anda tekan kemudian mencocokkannya dengan satu dari 10 pola yang ditiru avatar. Pergerakan antara avatar dan ekspresi pengguna headset tidak akan lag berkat prediksi software.
Eye-tracking, Sistem Input VR yang Mampu Merekam Pengalaman
Menambahkan sistem eye-tracking ke dalam VR merupakan kemajuan paling mutakhir. Sistem ini memungkinkan interaksi yang lebih realistis antara pengguna dan avatar. Akan lebih canggih lagi apabila speech recognition, yang sudah lama ada dalam teknologi smartphone, digabungkan ke dalam eye tracking system untuk memberi perintah. Semisal, Anda melihat ke pintu dan berkata, “Buka” maka pintu akan terbuka.
Umumnya, seseorang yang menggunakan perangkat VR dapat menjadi kurang sadar kalau sedang dimonitor. Tidak heran, mengingat semua sistem yang dikerahkan untuk menampilkan wujud VR 3D tertanam di dalam headset VR.
Di lain sisi, menggunakan headset VR memungkinkan para periset merekam berbagai aspek yang dialami setiap orang. Hasil dari pengalaman ini disimpan oleh sistem menjadi bank data info respons emosional. Bank data ini kemudian akan dijual kembali kepada pihak ketiga untuk menciptakan alat yang akan bermanfaat bagi khalayak.
Rasa Takut Setelah Menonton Iklan VR
Perusahaan Unity mencoba mengukur efektivitas VR dalam periklanan. Agar memperoleh hasil lebih akurat, Unity bekerja sama dengan Marketing Intelligence Practice Isobar. Dengan dibantu Mindsight Technology rakitan sendiri, Isobar mengukur biometrik dan survei respons emosional terhadap orang-orang yang sudah menjajal trailer film melalui VR dan video mobile. Adapun iklan VR interactive dibuat untuk mendukung film horor Jigsaw produksi Lionsgate.
Tak tanggung-tanggung, biometrik pemakai VR setelah terlibat dalam iklan tersebut menunjukkan, 24% detak jantung lebih cepat, respons galvanic meningkat atau keringatan, dan aktivitas otot 3 kali meningkat terutama saat tersenyum.
Wah, ternyata objek VR 3D bisa membuat kita merasakan bermacam sensasi ya.
Terapi dengan Virtual Reality
Berbagai pembaruan teknologi pada Virtual Reality seperti penambahan fitur eye-tracking tentu dapat membuat teknologi ini semakin maju. Fitur eye-tracking sendiri dipercaya dapat membuat perangkat mengetahui emosi dari penggunanya. Bukan tidak mungkin jika fitur tersebut nantinya digunakan untuk kebutuhan dan pengembangan lain.
Berhubungan dengan hal tersebut, VR sendiri telah mulai digunakan untuk kebutuhan lain. Salah satunya sebagai media untuk terapi. Berbagai simulasi yang dapat dibuat di dalam dunia virtual dipercaya dapat membantu banyak orang saat melakukan terapi.
Banyak penderita social anxiety yang lebih memilih untuk melakukan terapi melalui Virtual Reality, karena mereka merasa lebih aman dan juga nyaman. Sebuah riset mengatakan bahwa 30% penderita masalah sosial merasa lebih nyaman untuk menceritakan masalah mereka kepada sebuah avatar, dibandingkan tatap muka dengan orang secara langsung. Hal ini tentu membuat banyak peneliti berusaha untuk membuat media terapi baru, menggunakan virtual reality.
Meskipun VR adalah sebuah teknologi yang awalnya dibuat untuk berbagai kebutuhan komersil dan juga hiburan, nyatanya sekarang VR sudah mulai digunakan untuk kebutuhan kesehatan. Sepertinya kita dapat yakin bahwa VR adalah sebuah teknologi yang bisa digunakan untuk menyesuaikan berbagai kebutuhan penggunanya.
Tertarik dengan teknologi ini dan ingin tahu, bagaimana kamu bisa menggunakan VR untuk kebutuhan bisnis? Yuk konsultasi dengan smarteye.id! Tenang, konsultasinya gratis kok! Kamu bisa menanyakan berbagai hal terkait penggunaan teknologi VR untuk berbagai kebutuhan.
smarteye.id sendiri merupakan salah satu penyedia jasa VR dan AR terbaik di Indonesia. Telah melayani berbagai klien besar seperti Astra International dan Pertamina, kamu pasti akan mendapatkan pelayanan terbaik di sini!
Tunggu apa lagi? Yuk hubungi smarteye.id sekarang juga!